MENGELOLA PERUSAHAAN DIGITAL
Mengelola Pengetahuan Untuk Perusahaan Digital
Pengetahuan merupakan asset produktif
dan strategis yang sentral dalam perekonomian informasi di zaman ini, dan
merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial. Dengan pengetahuan,
perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber dayanya
yang terbatas. Tanpa pengetahuan, perusahaan akan kurang efektif dan efisien,
dan terancam gagal. Karena itu perusahaan perlu program manajemen pengetahuan.
Meskipun konsep Manajemen Pengetahuan
asli akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah berkembang dengan pesat dengan
perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh karena itu, sebuah sistem Manajemen
Pengetahuan perlu disiapkan dengan hati-hati, sistem informasi manajemen (MIS)
terstruktur di mana informasi yang dicatat, disimpan dan dibuat tersedia bagi
mereka yang membutuhkannya.
Inti dari Manajemen Pengetahuan
selanjutnya perlu didesain ‘pengembang pengetahuan’ untuk merancang
perangkat lunak komputer untuk mengendalikan database pengetahuan, dan ‘pilihan
pembelajaran’ yang akan memandu pengguna dalam menemukan, pada suatu waktu,
informasi yang akan melayani pengembangan pribadi dan kebutuhan kerja mereka.
Suatu perusahaan digital adalah suatu
perusahaan yang hampir seluruh hubungan bisnis penting dari organisasi dengan
pelanggan, para pemasok, dan karyawannya dimungkinkan dan dijembatani secara
digital. Proses bisnis merupakan cara yang unik dimana pekerjaan
terorganisasi, terkoordinasi, dan terfokus untuk menghasilkan suatu produk atau
layanan yang bernilai. Didalam perusahaan digital, informasi sekecil apapun
yang diperlukan untuk mendukung keputusan bisnis dapat tersedia kapanpun dan
dimanapun pada perusahaan tersebut. Daya rasa dan respons perusahaan digital
terhadap lingkungannya jauh lebih cepat dilakukan disbanding perusahaan
tradisional, sehingga secara fleksibel ia mampu bertahan dalam suasana yang
bergolak.
Indikator Perusahaan Digital
Untuk membentuk suatu perusahaan digital
tidak hanya sekedar melakukan komputerisasi di bagian penjualan, pembelian,
persediaan barang atau keuangan saja, karena hal itu baru sebagian kecil dari
suatu rencana induk pembentukan perusahaan digital. Ada 4 indikator yang
harus dipenuhi dalam perusahaan digital yaitu:
1. Sistem Pengelolaan
Rantai Pasokan
Sistem ini berarti melakukan
otomatisasi terhadap sistem yang mengalirkan informasi dari perusahaan kepada
pemasoknya dan sebaliknya. Otomatisasi itu dilakukan dalam usaha untuk
mengoptimalkan perencanaan, persediaan bahan baku, produksi, pengiriman produk
dan jasa. Jika aliran informasi ini berlangsung dengan lancar dan cepat, maka
perusahaan tidak perlu memiliki gudang sendiri untuk menyimpan bahan
baku. Hal ini disebabkan kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh pemasok dala
waktu yang sinkat, karena pemasok dapat memperoleh informasi dari perusahaan
secara cepat. Boleh jadi, sudah terbentuk sistem terintegrasi antara perusahaan
dan pemasok. Dengan melakukan komputerisasi sistem pengelolaan rantai pasokan
maka perusahaan dapat menghemat investasi, sehingga lebih kompetitif dalam
memasarkan produk jadinya.
2. Sistem
Pengelolaan Relasi Pelanggan
Perusahaan tidak dapat menjaga
kelangsungan hidupnya tanpa adanya pelanggan, maka pelanggan merupakan faktor
penting yang harus dikelola dengan baik. Untuk membangun hubungan yang
terintegrasi antara perusahaan dengan pelanggan, maka harus dibentuk suatu
sistem informasi yang dapat memfasilitasi komunikasi dan hubungan antara kedua
belah pihak. Penyelenggaraan fasilitas chatting atau e-mail bahkan suatu sitem
database untuk menampung umpan balik dari pelanggan merupakan suatu bentuk
minimal yang perlu disediakan, sehingga informasi itu dapat mengalir dengan
lancar.
3. Sistem
Perusahaan
Indikator ketiga ini biasanya sudah
lebih dahulu dibangun oleh perusahaan, misalnya dengan membuat aplikasi sistem
informasi penjualan, pembelian, persediaan barang, keuangan dan
akuntansi. Ada perusahaan yang sudah lengkap mendigitalkan sistem
perusahaannya, namun juga banyak yang melakukan secara parsial, bagian per
bagian secara bertahap. Kunci keberhasilan dari proses komputerisasi
ini terletak pada kemampuan pimpinan perusahaan dalam merumuskan suatu rencana
induk pembangunan sistem informasi yang terpadu antar bagian manajemen
perusahaan tersebut.
4. Sistem
Pengelolaan Pengetahuan
Indikator keempat merupakan puncak dari
gelombang inovasi teknologi informasi dalam suatu perusahaan digital, yaitu
dengan membangun sistem yang mendukung untuk menciptakan kreasi solusi,
mencatat, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan dan keahlian. Salah satu bentuk
sistem ini sering disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dan Sistem
Pakar.
Manajemen Pengetahuan dalam Organisasi
Pengetahuan manusia dimulai sejak
manusia mengenal informasi, yaitu informasi mengenai apa yang sedang terjadi,
apa yang telah dikatakan, bagaimana terjadinya, atau apa yang sedang
dipikirkan. Kemudian informasi yang didapat selanjutnya diteruskan kepada orang
lain melalui komunikasi. Komunikasi berlangsung antara manusia dengan
manusia, baik itu komunikasi secara langsung maupun tidak langsung.
Kemudian, pengetahuan dan informasi tersebut bergerak dinamis melalui
organisasi dalam berbagai cara, tergantung bagaimana organisasi memandangnya.
Manajemen Pengetahuan didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek membuat,
memperoleh, menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun berada,
untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi. Pengetahuan
bagi organisasi merupakan modal intelektual yang dapat dibeda-bedakan menurut
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Dilihat dari jenisnya, ada dua jenis
pengetahuan, yaitu pengetahuan explicit dan pengetahuan tacit.
· Tacit
ü Tersimpan dalam pikiran
manusia, sulit diformulasikan (misalnya keahlian seseorang)
ü Penting untuk kreatifitas
dan inovasi
ü Dikonversikan ke eksplisit
dengan eksternalisasi
ü Misalnya pengalaman
bertahun-tahun yang dimiliki oleh ahli
· Explisit
ü Dapat
dikodifikasi/formulasi
ü Dikonversikan ke tacit
dengan pemahaman dan penyerapan
ü Misalnya dokumen, database,
materi audio visual dll
Pengetahuan eksplisit dapat diungkapkan
dengan kata-kata dan angka, disebarkan dalam bentuk data, rumus, spesifikasi,
dan manual. Pengetahuan tacit sifatnya sangat personal, sulit diformulasikan
sehingga sulit dikomunikasikan dan disebarkan kepada orang lain. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Explicit Knowledge merupakan bentuk pengetahuan yang sudah
terdokumentasi/terformalisasi, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan
dipelajari. Contoh manual, buku, laporan, dokumen, surat, file-file elektronik,
dsb. Sedangkan Tacit Knowledge, merupakan bentuk pengetahuan yang masih
tersimpan dalam pikiran manusia.Misalnya gagasan, persepsi, cara berpikir,
wawasan, keahlian/kemahiran, dan sebagainya.
Sistem Kerja Pengetahuan
SKP adalah system yang dikembangkan
khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para pekerja di bidang pengetahuan
lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi
perusahaan mereka. Perusahaan juga memiliki system khusus bagi pekerja
pengetahuan untuk membantu membuat pengetahuan baru dan menjamin bahwa
pengetahuan ini terintegrasi secara tepat dalam bisnis. Sistem ini memerlukan
akses yang mudah ke basis pengetahuan eksternal: perangkat keras computer yang
canggih yang dapat mendukung peranti lunak dengan banyak grafis, analisis,
manajemen dokumen, kemampuan komunikasi dan antar muka yang user-friendly.
Aplikasi system kerja pengetahuan secara umum dibagi tiga, yaitu:
1. Desain
Berbantuan Komputer (computer aided design – CAD) membuat proses
penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis, dengan menggunakan komputer
dan peranti lunak grafis yang rumit. Berguna bagi para insinyur, perancang
grafis, dan manajer pabrik dalam memberikan kendali yang lebih tepat mengenai
rancangan industry dan pabrikasi.
2. Sistem
realitas virtual memiliki kemampuan visualisasi, penerjemahan, dan
simulasi yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan komputer. Sistem ini
menggunakan peranti lunak grafis interaktif untuk mendapatkan simulasi buatan
komputer yang sangat mirip dengan kenyataan hingga bahkan para penguna hampir
memercayai bahwa mereka dalam dunia nyata. Berguna bagi para perancang
grafis, arsitek, insinyur dan pekerja medis dalam menciptakan obyek-obyek
fotorealistik dan simulasi yang presisi.
3. Workstation
Investasi khusus pada industry keuangan, untuk mendayagunakan pengetahuan dan
waktu dari para pialang, pedagang, dan manajer portofolio.
Kecerdasan Tiruan
Organisasi menggunakan teknologi
kecerdasan tiruan untuk menangkap pengetahuan individu dan kolektif dan untuk
mengkodifikasi serta memperluas basis pengetahuan. Kecerdasan Tiruan (atau
artificial intelligence [AI]) adalah upaya untuk mengembangkan system berbasis
computer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) yang berperilaku seperti
manusia. Sistem seperti itu akan mampu mempelajari bahasa ibu, menjalankan
tugas-tugas fisik yang berkoordinasi (robotic), menggunakan perlengkapan
pemahaman yang menginformasikan perilaku fisik dan bahasanya, sistem pemahaman
oral dan visual, dan berusaha menyamai keahlian manusiawi dan pengambilan
keputusan (sistem pakar). System seperti ini juga bisa menunjukkan logika,
pembenaran, intuisi, dan kualitas-akal-sederhana yang diasosiasikan dengan
manusia.
Kecerdasan buatan tidak memiliki
fleksibilitas, keluasan, dan keumuman dari kecerdasan manusia, tapi dapat
digunakan untuk menangkap, megodekan, dan memperluas pengetahuan perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk:
1. Membantunya
menangkap dan menyimpan pengetahuan tersirat;
2. Menemukan
pengetahuan;
3. Menghasilkan
solusi bagi masalah tertentu yang terlalu besar dan kompleks untuk dianalisa
oleh manusia; dan
4. Membantu
perusahaan mencari dan menyaring informasi.
Teknik-Teknik Kecerdasan Lainnya
Organisasi menggunakan teknik komputasi
kecerdasan lainnya untuk memperluas basis pengetahuan mereka dengan memberikan
solusi atas masalah yang terlalu besar atau kompleks untuk ditangani
orang-orang yang memiliki sumber terbatas. Beberapa teknik kecerdasan lainnya
diantaranta:
1. Jaringan
sistem saraf
Jaringan sistem saraf dirancang untuk
mengistimasi proses pemikiran fisik dari otak biologis. Terdapat dua bagian
pada sistem saraf yaitu soma atau sel saraf, pada bagian pusat bertindak
sebagai switch, menstimulasi oleh neuron. Terpancar dari neuron adalah axon
yang merupakan koneksi aktif elektrik kedendrit atau neuron lainnya. Axon dan
dendrite merupakan “kabel” yang secara elektrik menghubungkan neuron satu sama
lainnya. Simpangan dari keduanya disebut synapse. Model biologis sederhana ini
adalah metapora untuk pengembangan jaringan sistem saraf. Sistem saraf terdiri
dari perangkat keras dan perangkat lunak yang berusaha mengevaluasi pola
pemrosesan dari otak biologis.
Perbedaan sistem jaringan dengan sistem
pakar: sistem pakar mencari cara atau model sedekat mungkin dengan cara manusia
menyelesaikan masalah, namun para pembuat jaringan sistem saraf mengklaim bahwa
mereka kecerdasan manusia, tidak memprogram solusi, dan tidak mengarah pada
penyelesaian masalah tertentu semata-mata. Sebaliknya, para perancang sistem
saraf memiliki tujuan meletakkan kecerdasan pada perangkat lunak dalam bentuk
kemampuan belajar yang digeneralisasikan. Sedangkan sistem pakar, dirancang
secara khusus terutama untuk memberikan penyelesaian masalah tertentu dan tidak
bisa dengan mudah dilatih ulang.
2. Fuzzy logic
Program komputer tradisional memerlukan
presisi : on-off, ya-tidak, benar-salah. Namun, kita manusia tidak mengalami
dunia dengan cara seperti itu. Fuzzy logic adalah teknologi berbasis aturan
yang mengizinkan ketidak akuratan dan bahkan menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah yang belum pernah dipecahkan sebelumnya. Fuzzy logic terdiri dari
beragam konsep dan teknik untuk menampilkan dan mengumpulkan pengetahuan yang tidak
akurat, tidak pasti, atau tidak bisa dipercaya. Fuzzy logic bisa menciptakan
aturan-aturan yang menggunakan aprosikmasi suatu nilai subjektif atau data yang
ambigu atau tidak lengkap. Dengan mengekspresikan logika menggunakan beberapa
ketidak akuratan yang sudah ditetapkan dengan cermat sebelumnya, fuzzy logic
menjadi lebih dekat dengan cara berpikir orang yang sebenarnya dari pada
aturan-aturan tradisional IF-THEN.
3. Algoritma
Genetik
Olgaritma genetic (disebut juga
komputasi adaptif) adalah variasi teknik pemecahan masalah yang secara
konseptual berdasarakan metode bahwa organism hidup terus beradaptasi terhadap
lingkungannya-proses evolusi. Algoritma genetic deprogram agar bekerja dengan
cara populasi penyelesaian masalah-masalah denga nmengubah dan mengorganisasi
ulang bagian-bagian dari komponennya menggunakan proses seperti reproduksi,
mutasi, dan seleksi alamiah. Dengan demikian, algoritma mendorong evolusi
solusi untuk masalah tertentu, mengendalikan generasi, variasi, adaptasi dan
pemilihan kemungkinan solusi menggunakan proses berbasis-genetik.
4. Intelegen
Agent
Intelligent Agent adalah program
perangkat lunak yang bekerja di latar belakang tanpa campur tangan manusia
untuk menjalankan tugas-tugas repetitive, khusus, dan terprediksi untuk
pengguna individu, proses bisnis atau aplikasi perangkat lunak. Intelegent
agent menggunakan basis pengetahuan built-in untuk menjalankan tugas-tugas atau
mengambil keputusan sesuai input dari pengguna. Integent agent bisa diprogram
untuk mengambil keputusan berdasarkan profesi personal pengguna-misalnya
menghapus e-mile sampah, jadwal pertemuan, atau menjelajah jaringan yang saling
terkoneksi untuk menemukan tiket penerbangan ke California yang termurah.
Intelegent agent bisa dikoneksikan kepersonal digital assistent dan
berkolaborasi dengan pengguna dalam lingkungan kerja yang sama. Selain itu juga
bisa membantu pengguna dalam menjalankan tugas-tugas sesuai input pengguna,
memberi pelatihan, atau pengajaran kepada pengguna, menyembunyikan kompleksitas
tugas-tugas sukar, membantu pengguna berkolaborasi dengan pengguna lainnya,
atau memonitor peristiwa dan prosedur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar